Ini adalah
gambar terbaru tentang persebaran penduduk muslim di dunia, terlihat bahwa umat
muslim telah mendominasi setengah luas dunia, walaupun telah mengasai hampir
setengah dunia namun umat muslim masih lemah karena mereka belum menyatukan
Visi dan Misi untuk mengembalikan kehormatan islam.
Dahulu umat
muslim adalah umat yang disegani dan dihormati di mata dunia, pada masa
keemasanya umat muslim telah banyak menorehkan prestasi di segala bidang, dari
mulai ilmu pengetahuan, ekspansi wilayah, budaya, sistem perekonomian dan
kekuasaan politik, masa kegemilangan ini terbentuk karena salah satu sebabnya
adalah persatuan seluruh umat muslim. contoh yang nyata dapat diketahui
pada masa Kekalifahan baik kilafah Kulafaur Rasyidin, Khilafah
bani Umayyah, Khilafah Abbasyiah dan yang terakhir Khilafah Utsmaniyah, yang
merupakan kekalifahan yang terakhir yang runtuh pada abad 19 setelah perang
dunia ke 1. Setalah itu umat islam mengalami kemunduran.
SebabUmat Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya mengikuti ajaran yang datang dari luar lagi asing bagi Islam. Pengertian tentang maksud hadits yang mengatakan bahwa umat Islam akan mengalami kemunduran di akhir zaman. Salah pengertian ini membuat umat Islam tidak berusaha merubah nasib mereka. Perpecahan yang terdapat di kalangan umat Islam, pemerintahan absolut, mempercayakan pimpinan umat kepada orang-orang yang tidak dapat dipercaya, mengabaikan masalah pertahanan militer, menyerahkan administrasi negara kepada orang-orang tidak kompeten dan intervensi asing (bersifat politis).
SebabUmat Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya mengikuti ajaran yang datang dari luar lagi asing bagi Islam. Pengertian tentang maksud hadits yang mengatakan bahwa umat Islam akan mengalami kemunduran di akhir zaman. Salah pengertian ini membuat umat Islam tidak berusaha merubah nasib mereka. Perpecahan yang terdapat di kalangan umat Islam, pemerintahan absolut, mempercayakan pimpinan umat kepada orang-orang yang tidak dapat dipercaya, mengabaikan masalah pertahanan militer, menyerahkan administrasi negara kepada orang-orang tidak kompeten dan intervensi asing (bersifat politis).
·
Ada seorang
tokoh yang telah menyuarakan untuk persatuan umat muslim sebelum datangnya ikhwanul muslimin yang diprakarsai Hasan Al Bana. Ia adalah Jamaluddin
al-Afghani, al-Sayid Muhammad bin Saftar adalah tokoh yang terkemuka, yang
menjadi sentral umat Islam pada abad ke XIX. Keluarganya keturunan Husain bin
Ali bin Abi Thalib, yang selanjutnya silsilahnya bertemu dengan keturunan ahli
sunnah yang termasyhur Ali at-Tirmidzi. Jamaluddin al-Afghani dilahirkan di
Asad Abad dekat dengan suatu distrik di Kabul Afghanistan pada tahun 1839 M.
Pendidikannya sejak kecil sudah diajarkan mengaji al-Qur’an dari ayahnya
sendiri, besar sedikit lagi belajar bahasa Arab dan sejarah, serta mengkaji
ilmu syari’at seperti tafsir, hadits, fiqih, usul fiqh dan lain-lain. Kemudian beliau meninggal dunia di Istambul tahun 1897.
Djamaluddin
al-Afghani hadir di tengah rimba kegelapan, ia meneguhkan tekad untuk berjuang
keras menghidupkan negeri yang mati dan menyuburkan tanah yang kering
kerontang. Ia adalah manusia langka. Segenap penjuru alam, berbagai belahan
dunia yang mengenal dirinya, akan merasakan pancaran jiwa seorang Djamaluddin.
Timur dan Barat, tanpa lelah ia jelajahi satu per satu. Seorang yang gigih
mengembara ke berbagai belahan dunia, hanya untuk mengobarkan bibit persatuan
Islam, yang bagi sebagian orang hal ini menjadi sebuah ancaman. Tak jarang,
semasa hidupnya, ia diperlakukan bak hama dan penyakit, baik oleh penjajah
kolonial ataupun penguasa muslim sendiri. Ia dianggap pengganggu dan pembuat
onar.
Pan
Islamisme ini bukan berarti leburnya kerajaan Islam menjadi satu, tetapi mereka
harus mempunyai satu pandangan bersatu dalam kerjasama. Persatuan dan kerjasama
merupakan sendi yang amat penting dalam Islam. Persatuan Islam hanya dapat
dicapai bila berada dalam kesatuan pandangan dan kembali pada ajaran Islam yang
murni yaitu al-Qur’an dan Sunnah.
Untuk
mencapai usaha pembaharuan di atas maka :
1.
Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan ketahayulan
2.
Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai tingkat / derajat budi luhur.
3.
Rukun iman harus benar-benar menjadi pandangan hidup.
4.
Setiap generasi umat harus ada lapisan istimewa untuk memberi pengajaran dan
pendidikan pada manusia-manusia yang bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat
dan menegakkan disiplin.
Ajaran Jamaluddin al-Afghani berpengaruh
besar sekali terutama di Mesir, baik pada generasi muda (pelajar) dan sebagian
ulama Azhar misalnya M. Abdul Karim Salman, Syeikh Ibrahim Allaqani, Syeikh
Saad Zaqlul, pengaruh dari tokoh pembaharuan dalam Islam ini kita melihat dari
Turki ketika Inggris menduduki Mesir tahun 1882, Jamaluddin al-Afghani serta
merta di usir. Kemudian melanjutkan ke Konstatinopel, dan ia mendapat
perlindungan dari Abdul Hamid, lalu membentangkan politik Pan Islamisme.
Konsep Pan Islamisme merupakan konsep yang
ingin diterapkan oleh Jamaluddin al-Afghani untuk menyatukan umat islam di bawah satu komando yaitu Khilafah,
dengan konsep ini kokohlah umat ini dan
kembalilah masa-masa kegemilangan seperti dahulu kala. Wallahualam bisawab
Sampai
kapankah kita akan berpecah belah
Ubah paradigma Kita
mari bersatu mencapai
kehormatan dan menjadi Uztadziyatul A’lam